Menikmati Nikmatnya Lemak di Kue Boterkoek (Plus Resep Kue Boterkoek)
PERTAMA-TAMA, saya tidak menemukan referensi mengenai penulisan yang tepat untuk nama kue yang saya sebutkan di judul postingan ini. Apakah dengan satu huruf t atau dengan dua huruf t?
Hasil pencarian di Google sewaktu saya menuliskan botterkoek: "Mungkin maksud Anda adalah: boterkoek" muncul di bagian paling atas. Jadi mungkin penulisan yang tepat seperti demikian — boterkoek?
DAFTAR ISI
- Pertemuan Pertama dengan Kue Boterkoek
- Serba Serbi Kue Boterkoek
- Membuat Kue Boterkoek Tanpa Mikser Elektrik
- Resep Kue Botterkoek
- Kesimpulan
Pertemuan Pertama dengan Kue Boterkoek
Waktu awal mengetahui tentang resep boterkoek ini — bertahun-tahun lalu — saya tidak memiliki ketertarikan terhadap kue tersebut.
Membaca sekilas resep-resep yang beredar, entah mengapa secara otomatis saya berpikir bahwa kue ini pasti kering dan bikin seret *sok tau*.
Meskipun harus saya akui, ada beberapa foto yang menggambarkan boterkoek dengan cara yang membuat saya cukup tergiur.
Saya baru benar-benar tertarik dengan si boterkoek ketika menghadiri majelis ilmu khusus muslimah di rumah seorang tetangga. Saat itu, sang tuan rumah menyuguhkan boterkoek untuk kami.
Itulah pertama kalinya saya mencicipi kue bernama boterkoek. Kue ini seperti apa ya menjelaskannya — kering di tekstur, namun terasa lembut-lumer di lidah. Padat, tapi beremah. Beremah, tapi lembut.
Bukan deskripsi yang bagus, saya tahu. Namun begitulah yang saya rasakan. Sungguh pengalaman rasa yang menyenangkan dalam menikmati lemaknya elemen lemak, yang mana dalam hal ini lemaknya berupa margarin. Cuma pakai margarin saja sudah terasa luar biasa, apalagi kalau pakai mentega, mungkin ya.
Satu potong kue boterkoek seukuran kotak kecil saja sudah tercium aroma harum khas margarin dan khas bolu.
Memegang satu potong kue ini hanya dengan dua atau tiga jari tangan pun tetap terasa kelembutannya di jari.
Setelah gigitan pertama, aroma margarin berpindah ke lidah, disertai manis bercampur gurih. Mengunyah kue boterkoek ini serasa sedang dimanjakan dengan kemewahan, efek dari kelembutan teksturnya, ditambah sensasi lumer dari ‘badan’ kue yang padat dan beremah.
Lumayan terkejut rasanya begitu mendengar bahwa untuk membuat kue tersebut hanya memerlukan satu butir telur saja!
Padahal alam bawah sadar saya sempat meyakini bahwa kue-kue yang bertekstur lembut sudah pasti memerlukan banyak telur ke dalam daftar bahannya. Minimal empat atau lima telur, mungkin?
Berbeda dengan saat pertama mengenal kue ini hanya lewat membaca resepnya sekilas dan hanya dengan melihat foto-fotonya, begitu mencoba mencicipinya langsung justru saya langsung merasa jatuh hati pada kue boterkoek.
Makanya, begitu ibu-ibu tetangga lainnya sesama peserta majelis ilmu pada berebutan meminta resep, saya pun hampir tanpa sadar ikut meminta juga.
Mbak tuan rumah ini bercerita bahwa beliau menemukan resep tersebut via Facebook, yang akhirnya gambar tangkapan layar (screenshot)-nya saya simpan dengan awer di dalam memori ponsel saya, sebelum akhirnya saya catat secara manual di buku catatan resep saya.
Saya tidak ingat lagi sudah berapa kali saya membuat boterkoek dengan resep tersebut, walaupun tidak pernah mengikuti sama persis seperti resepnya, karena harus menyesuaikan dengan bahan-bahan yang tersedia di dapur saya.
Serba Serbi Kue Boterkoek
Yuharrani Aisyah, dalam tulisannya di Kompas.com yang berjudul "Resep Lekker Holland, Kue Butter Khas Belanda" (12 Februari 2021), menyebutkan bahwa lekker holland atau dutch butter cake (boterkoek) adalah sebutan untuk kue mentega khas Belanda.
Ia juga menyebutkan bagaimana begitu simpelnya resep kue boterkoek, karena hanya butuh 4 bahan utama yang umum digunakan untuk membuat kue bolu, yaitu mentega, tepung terigu protein sedang, gula, dan telur.
Sementara itu, Lianny Hendrawati dalam satu artikel di blog kulinernya, LiannyHendrawati.com, yang berjudul "Nikmatnya Rasa Lekker Holland (Boterkoek)" (29 Oktober 2016) memaparkan ciri khas kue tersebut yang berwarna kuning keemasan dengan motif garis-garis pada bagian atasnya. Namun, kue aslinya disajikan polos tanpa topping dan biasa disantap dengan cara dipotong kecil-kecil.
Membuat Kue Boterkoek Tanpa Mikser Elektrik
Berhubung besi pengocok kue untuk mikser saya sudah 'purnatugas' alias pensiun, saya harus mengocok adonan boterkoek buatan saya menggunakan pengocok telur manual (whisk). Saat digunakan untuk mengocok margarin dan gula pasir, tentunya membutuhkan waktu lumayan lama hingga tercapai tekstur adonan yang lembut dan hingga warna adonannya memutih.
Karenanya, setiap membuat kue ini, saya hanya mengocok adonannya semampu tenaga tangan saya saja — tidak sampai lembut-lembut amat seperti bila memakai mikser elektrik, tapi pokoknya masih terlihat dan terasa cukup lembut untuk melanjutkan ke tahap pembuatan berikutnya.
Hasil akhir kuenya, meski adonan hanya dikocok secara manual, bagi saya tetap lembut dan lumer di lidah dengan sensasi gurih margarin yang khas paling mendominasi di setiap gigitan dan kunyahan.
Resep Kue Botterkoek
Sumber resep: Tetangga saya, yang dia dapatkan dari Facebook
Diadaptasi oleh: Diar Adhihafsari (bahan dan cara membuat ditulis sesuai dengan penyesuaian resep yang sudah saya lakukan)
Bahan-bahan:
- 200 gr margarin
- 50 gr gula pasir
- 1 btr telur
- 220 gr tepung terigu serbaguna
- 25 gr susu bubuk
Catatan:
Bila suka, susu bubuk bisa diganti dengan sedikit kopi bubuk untuk menjadikan kue ini sebagai boterkoek rasa kopi. Sedikit saja, hanya sampai tampak titik-titik butiran kopi bubuk tersebar di adonan. Bila terlalu banyak, kue akan terasa pahit.
Pugasan (topping), sesuai selera:
Keju cheddar parut atau meises
Cara membuat:
- Panaskan oven (suhu di resep asli 170° C). Saya menggunakan oven tangkring dengan termometer oven tambahan.
- Siapkan loyang persegi ukuran 20 x 20 x 4 cm (di resep asli menggunakan loyang persegi 22 cm), olesi tipis-tipis sisi-sisi bagian dalam loyang dengan margarin. Bisa juga tambahkan baking paper atau kertas roti di dasar loyang dan dioles tipis margarin.
- Dalam wadah besar, campur margarin, gula pasir, dan telur. Aduk menggunakan pengocok manual (whisk) hingga lembut (menggunakan mikser elektrik tentunya lebih mudah dan cepat).
- Masukkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk rata menggunakan spatula. Tekstur adonan akan terlihat dan terasa agak kental serta berat.
- Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan, taburi topping (di resep aslinya, permukaan adonan diolesi kuning telur, kemudian dikerat dengan garpu, baru ditaburi topping).
- Panggang hingga kue matang, menyesuaikan dengan oven masing-masing (di resep asli selama sekitar 30 menit).
- Setelah kue berada di suhu ruang, potong kotak-kotak kecil (setiap membuat kue ini, saya tidak pernah mengeluarkan kue dari loyang dan memindahkannya ke piring saji, melainkan langsung memotong-motongnya saja di dalam loyang).
Kesimpulan
Itulah serba serbi beserta resep kue boterkoek yang merupakan bolu mentega khas Belanda yang harum, manis, gurih, lembut, dan lumer. Bahan-bahannya tidak banyak dan mudah didapatkan, juga mudah disesuaikan dengan yang ada di dapur kita. Bahkan kue ini juga tetap bisa dibuat meski tanpa mikser elektrik! Selamat mencoba!
Komentar
Posting Komentar